Menparekraf Usulkan Maja Batik Festival 2023 Jadi Event Nasional

4 min read

Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id

Maja Batik Festival  (MBF) merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. Event MBF tahun 2023 dengan mengusung tema “Batik Mojokerto Saatnya Mendunia” menyuguhkan beberapa event yang salah satunya Dance Competition yang di ikuti oleh 25 kelompok dari Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dengan kostum busana Batik Khas Kota Mojokerto. Selain itu juga telah di selenggarakan kompetisi Fashion Batik yang di ikuti oleh 140 Kabupaten/Kota se-Indonesia di Sunrise Mall (6/10) menggunakan Batik Khas Kota Mojokerto.

Puncak event MBF tahun 2023 yang di gelar Pemkot Mojokerto di Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto berlangsung meriah dengan suguhan karya terbaik tiga desainer tamu yang semuanya menggunakan Batik khas Mojokerto dengan ciri khas Desainer masing-masing.

Acara ini dihadiri oleh kemenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, Sekda Kota Mojokerto, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Kepala OPD Provinsi Jawa Timur dan Seluruh Tamu Para Undangan.

“selama tiga bulan tim Kementrian Parekraf telah memberikan pendampingan kepada UMKM Kota Mojokerto Batik dan Fashion turunan yang hasilnya ada 36 Batik yang akan di tampilkan pada malam ini sebagai bentuk wujud kerjasama yang luar biasa antara Kota Mojokerto dengan Kementrian Parekraf ”, jelas Ning Ita sapaan Akrab Wali Kota Mojokerto mengawali sambutannya. Sabtu (7/10).

Lebih lanjut Ning Ita menjelaskan, dari seluruh potensi UMKM Batik dan fashion yang ada di Kota Mojokerto pada MBF tahun 2023 Pemkot menargetkan ada 20 ribu wisatawan yang datang mulai dari tanggal 6 oktober hingga tanggal 10 oktober mendatang dengan peningkatan omset pembatik rata-rata 100 % dibanding hari sebelumnya. Selain itu, kunjungan wisata ke Kota Mojokerto dampaknya sangat luar biasa tidak hanya bagi para pembatik tetapi bagi seluruh potensi ekonomi yang ada di Kota Mojokerto termasuk jasa wisata mengalami peningkatan omset.

“dan insyaAlloh target peredaran uang dalam waktu satu minggu ini, dengan adanya MBF bisa meningkat sampai  dengan 5 Miliar”, ucap Ning Ita.

Ning ita juga berharap MBF akan terus diadakan dengan peningkatan kualitas kedepan untuk bisa menjadi event yang berdampak bagi perekonomian di Kota Mojokerto.

Mentri Kemenparekraf sandiaga uno mengapresiasi Batik Mojokerto memiliki keunikan dan sudah dilindungi hak kekayaan intelektualnya, memiliki makna filosofinya serta memiliki potensi budaya dan daya tarik yang sangat luar biasa oleh karenanya layak menjadi event nasional dan tentunya ini membuka peluang agar Kota Mojokerto menjadi pusat dari pada batik yang bisa go internasional.

“Batik Mojokerto memakai bahan ramah lingkungan. Ini yang kita sebut ekonomi hijau (green economy) untuk Indonesia. Oleh karena itu, saya sudah mengusulkan Mojo Batik Festival 2023 ini akan menjadi event nasional,” kata Sandiaga Uno.

Lebih lanjut, kerajinan batik nusantara yang beraneka ragam, estetik dan sarat muatan filosofis harus bisa menjadi bagian dari jalan menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkan hal itu, Sandiaga menekankan prinsip tiga G. Pertama Gercep (gerak cepat), Geber (Gerak Bersama) melibatkan semua pihak, Gaspol (garap semua potensi online) agar batik khususnya di Kota Mojokerto bisa Go Internasional salah satunya harus memanfaatkan digitalisasi sebagai sarana transformasi dan pemasaran.

Pada kesempatan ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Terkait rekomendasi Menparekraf tadi, mengaku bangga dan berharap Kota Mojokerto bisa menambah daftar festival kebudayaan yang menjadi agenda pariwisata di Jawa Timur dalam KEN. Dimana tahun 2023 telah ditetapkan oleh Kemenparekraf sebanyak 8 festival kebudayaan.

Khofifah menyampaikan, sepekan lagi Jawa Timur akan menjadi tuan rumah kejuaraan badminton internasional yang diikuti pebulutangkis dari 36 negara. Dalam persiapannya, muncul ide untuk memberikan cinderamata yang bisa menguatkan simbol budaya Jatim kepada para atlet dan offisial.

“Kemudian saya memutuskan menyiapkan souvenir untuk kontingen dari 36 negara ini dalam bentuk (batik) Surya Majapahit,” ucap Khofifah.

“Mojo Batik Festival harus diangkat filosofinya secara lebih universal, tidak hanya batik, tapi juga bagaimana Mojopahit memberikan nuansa bangunan kenusantaraan, kebhinekaan, keberagaman. Ini menjadi bagian dari penguat nusantara. “Mudah-mudahan ini akan menjadi tambahan dalam KEN, Kharisma Even Nusantara di tahun 2024,,” pungkasnya. *ds/adv

You May Also Like

More From Author