Foto: Lubang yang dibiarkan bertahun-tahun menganga di atas saluran air pinggir jalan raya Dusun Ngenden.(suaraharianpagi.id/sw)
Jombang – suaraharianpagi.id
Padepokan Bekam Singo Wande Indonesia (SWI) melakukan aksi sosial dengan menutup lubang berbahaya di tepi Jalan Barat Dusun Ngenden, Desa Rejoslamet, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu 24 Agustus yang lalu.
Lubang yang terletak tepat di atas saluran irigasi tersebut sering kali menyebabkan pengguna jalan terperosok, khususnya anak-anak sekolah.
Menurut Ketua Padepokan Singo Wande Indonesia, Samsul Hudi, tindakan tersebut dilakukan setelah ia sendiri melintas di jalan tersebut dan melihat kondisi lubang yang menganga lebar di antara pinggir aspal dan cor saluran irigasi yang terputus.
Foto: Proses penutupan lubang yang sudah menelan banyak korban terperosok.(suaraharianpagi.id/sw)
Merasa terpanggil, Samsul segera berinisiatif untuk menutup lubang tersebut dengan bantuan Ustad Khamim.
“Lalu lintas di jalan itu sangat padat, dan saya khawatir akan terjadi kecelakaan. Bahkan, menurut Pak Yoni, seorang warga yang menjaga konter HP di seberang jalan, sering kali ada anak kecil yang terperosok ke dalam lubang tersebut,” ujar Samsul saat diwawancarai oleh suaraharianpagi.id pada Senin (2/9/2024).
Foto: Pengecoran lubang di atas saluran irigasi pinggir jalan aspal Dusun Ngenden.(suaraharianpagi.id/sw)
Sebelumnya, banyak warga yang telah mengadu kepada pihak berwenang terkait kondisi saluran irigasi yang terputus dengan pinggir jalan aspal, namun hingga kini belum ada tindakan yang diambil, dan pihak-pihak terkait terkesan saling lempar tanggung jawab.
“Ini adalah gerak cepat dari Singo Wande untuk menghindari kecelakaan di Jalan Raya Barat Dusun Ngenden. Banyak orang yang mengadu, baik ke pengairan maupun pihak lainnya, namun sepertinya saling melempar tanggung jawab,” imbuh Samsul.
Lubang tersebut kerap kali menyebabkan kecelakaan, terutama di kalangan anak-anak sekolah yang terperosok saat melintas. Bahkan, sebuah mobil pernah terperosok di lubang tersebut.
“Saya tidak memiliki niat apa-apa selain menghindari kecelakaan di lokasi itu. Saya juga tidak melakukan konfirmasi ke pihak desa maupun pengairan. Tolong jangan ada yang salah paham, karena niat saya hanya untuk mencegah kecelakaan. Saksi mata di sini adalah Pak Yoni, yang sering melihat anak-anak kecil berangkat dan pulang sekolah terperosok, dan ia pula yang sering menolong,” pungkasnya.*Sw
+ There are no comments
Add yours