Bocah 3 Tahun Dilarikan ke Pemadam Kebakaran untuk Lepas Cincin

2 min read

Foto: proses pelepasan cincin di jari anak kecil. (SW)

Kota Mojokerto – suaraharianpagi.id

Seorang bocah perempuan berusia 3 tahun dilarikan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DAMKAR) Kota Mojokerto di Jalan Bhayangkara oleh kedua orang tuanya untuk melakukan evakuasi pelepasan cincin yang tersangkut di jari manisnya.

Dewi Purwanti (32), ibu dari SNA (3), warga Blooto, Kecamatan Blooto, Kota Mojokerto, menceritakan bahwa saat hendak memandikan anaknya pada pukul 07:00 pagi, ia mendapati cincin yang terpasang di jari manis tangan kiri anaknya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melepas cincin tersebut, namun tidak berhasil.

“Saat mau memandikan anak saya, saya melihat cincin di jari anak saya sudah terpasang. Saya tidak tahu dari mana anak saya mendapatkan cincin itu, karena sebelumnya saya membersihkan rumah dulu sebelum memandikannya. Dengan segala cara saya mencoba mencopot cincin tersebut, tapi tidak bisa,” terang Dewi.

Dari pagi hingga siang, Dewi mencoba melepaskan cincin dengan menggunakan sabun dan minyak goreng, bahkan mencari cara di YouTube, namun tetap tidak berhasil.

“Dengan cara memakai sabun, minyak goreng, sampai melihat di YouTube menggunakan benang, tapi masih belum bisa juga. Sampai anak saya menangis terus dan ketiduran, tetap tidak bisa dilepas,” kata Dewi.

Akhirnya, pada pukul 11.30 WIB, Dewi bersama suaminya membawa SNA ke DAMKAR Kota Mojokerto untuk bantuan lebih lanjut. Proses pelepasan cincin berjalan dramatis dan memakan waktu 30 menit.

Komandan Regu DAMKAR Kota Mojokerto, Suyitno, menjelaskan bahwa evakuasi pelepasan cincin membutuhkan waktu lama karena cincin tersebut sangat tebal.

“30 menit itu termasuk waktu yang lama karena cincin yang terpasang sangat tebal. Tingkat kesulitannya adalah ketebalan cincin yang berbenturan dengan pisau bor, sehingga harus menggunakan sistem belah. Kami mengurangi ketebalan dan melakukan gerenda kembali,” ucap Suyitno.

Sebelum dilakukan pemotongan, jari anak tersebut diberikan pengaman agar tidak terluka. Proses ini melibatkan tiga personel yang masing-masing bertugas menyiram air agar tidak panas, menggerenda cincin, dan menyorotkan lampu untuk memastikan pemotongan cincin tidak melukai jari anak tersebut.

Suyitno mengingatkan semua orang tua agar selalu mengawasi anak-anak mereka saat bermain dengan cincin atau benda kecil lainnya.

“Jangan sekali-sekali memperbolehkan anak memasukkan cincin di jarinya. Jika tidak bisa dilepaskan, dapat mengakibatkan luka atau hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Suyitno.*Sya

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours