Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Sebelum menjalani proses produksi pembuatan gula, Pabrik Gula (PG) Gempolkrep melaksanakan selamatan Buka Giling yang diselenggarakan di Aula PG Gempolkrep, Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Pada momen tersebut Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati berharap PG Gempolkrep dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan seluruh petani tebu di Kabupaten Mojokerto.
Selamatan Buka Giling tersebut diawali dengan upacara adat khas Bumi Majapahit yaitu tebu temanten yang diiringi oleh beberapa prajurit untuk selanjutnya dilakukan ijab qobul.
“Makna dari temu manten tadi selain juga ada acara seserahan adalah bentuk kepercayaan yang diberikan para petani tebu kepada Pabrik Gula Gempolkerep, yang tentu harapannya dalam proses penggilingannya nanti betul betul maksimal karena tentu nanti akan berhubungan dengan tingkat kesejahteraan para petani tebu,” ucapnya pada Sabtu, (18/5) pagi.
Selain itu, adanya selamatan Buka Giling ini diharapkan juga akan menjadi awal dari meningkatnya produktivitas petani tebu untuk terus mengirimkan tebunya ke PG Gempolkrep.
“Temu manten ini tadi juga harapannya selain penyerahan dari petani kepada Pabrik Gula Gempolkrep, bahwa nanti kedepannya karena ditemukan mantennya maka produksi tebu tersebut semakin meningkat, jadi produktivitasnya meningkat,” ujarnya.
Bupati Ikfina menjelaskan tantangan petani tebu di Indonesia saat ini adalah menyempitnya lahan sehingga hal tersebut akan mempengaruhi banyaknya hasil tebu yang dapat dikirimkan ke setiap pabrik gula.
“Kalau kemudian para petani ini produksinya turun atau tidak mengirimkan tebunya ke PG Gempolkrep, tentu ini juga akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi PG Gempolkrep itu sendiri. Jadi ini ada saling ketergantungan antara petani dan PG Gempolkrep,” jelasnya.
Apalagi dengan adanya target menjadikan Bumi Majapahit menjadi swasembada gula membuat para petani tebu dan juga PG Gempolkrep harus selalu mempertahankan produksi gulanya.
“Targetnya kita ini swasembada gula, tentu hal ini harus didukung dengan produktivitas petani tebu yang cukup tinggi. Kelancaran giling saja tergantung hal tersebut, kalau yang digiling kurang maka tidak akan swasembada,” ucapnya.
Selain mempertahankan produktivitas petani tebu, Bupati Ikfina juga menilai hal tersebut harus diimbangi dengan memperhatikan proses sebelum tanam mulai dari bibit, tanah, hingga perawatan tebu.
“Tentu nanti kita juga harus fokus pada bibitnya, benihnya, kemudian dari tanah ini yang dibutuhkan adalah kecocokan dengan benih yang akan ditanam. Berikutnya air, disisi yang lain tata kelola dan perawatannya serta bagaimana cara kita menghadapi serangan hama, tentu semua ini kita harus dipikirkan secara serius untuk kita mencapai target swasembada gula di Indonesia dan tentunya menjadi bagian dari para petani tebu di Kabupaten Mojokerto dan PG Gempolkrep untuk mensupport tersebut,” tuturnya.
Diakhir arahannya, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto itu kembali berharap PG Gempolkrep kedepannya diberikan kelancaran beserta para petaninya.
“Dalam menanam, memelihara dan memanen dari tanaman tebunya dengan harapan dari persentase gulanya meningkat dan yang tidak kalah penting PG Gempolkrep semakin tinggi untuk keberhasilannya dilihat dari sisi produksi dan labanya. Disisi lain petani juga meningkat kesejahteraannya, sehingga sama-sama mendapatkan keuntungan,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Aris Taharisman turut menyampaikan pesannya untuk seluruh pekerja PG Gempolkrep dan para mitra petani tebu yang menjadi bagian dari PG Gempolkrep. Ia berharap PG Gempolkrep dan petani dapat terus menjaga hubungan dan memberikan pelayanan terbaik.
“Serta kawan-kawan kita semuanya yang senantiasa menjaga sistem manajemen keselamatan kerja dan memperhatikan kewaspadaan kita semua untuk selalu mengendalikan dan mengawasi para pekerja agar tetap sehat dan selamat,” ujarnya.
Diketahui dalam Selamatan Buka Giling PG Gempolkrep tersebut turut dihadiri oleh General Manager (GM) PG Gempolkrep Edy Purnomo, segenap Forkopimda Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto Iwan Setiawan, Camat Gedeg beserta Forkopimca Gedeg, serta Kepala Desa se-wilayah PG Gempolkrep. *ds
+ There are no comments
Add yours