Pecah Rekor Muri Sambung Dini Durian Lokal Bido Wonosalam Terbanyak 2024

4 min read

Jombang – suaraharianpagi.id

Rekor Muri Sambung Dini Durian Lokal Bido terbanyak sinergi Pemerintah Kabupaten Jombang, Pondok Pesantren (Ponpes) Bhakti Bapak Emak dengan Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya yang di laksanakan di Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang pada Rabu (29/5) berhasil terpecahkan.

Kegiatan yang disiarkan langsung melalui live streaming YouTube Channel Jombangkab TV – Dinas Kominfo Kabupaten Jombang ini, merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen bersama dalam mendukung pengembangan pertanian lokal, khususnya Durian Bido yang menjadi kebanggaan Kabupaten Jombang.

Pj Bupati Jombang Sugiat S.Sos., M.Psi.T yang hadir pada kegiatan ini mengapresiasi positif upaya dalam rangka pelestarian plasma nutfah Durian Bido, diselenggarakannya pemecahan Rekor Muri Sambung Dini Durian Bido terbanyak sebanyak 2024 bibit, dengan melibatkan mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, santri/santriwati Ponpes Bhakti Bapak Emak Kecamatan Bareng, serta poktan dan gapoktan Kecamatan Bareng dan Wonosalam.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak yang bekerja sama dengan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Jombang bersama masyarakat”, tutur Pj Bupati Jombang.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya pemerintah Kabupaten Jombang dalam pengembangan komoditas unggulan daerah yang telah dilepas oleh Kementerian Pertanian, yaitu durian Bido Wonosalam, serta sebagai upaya perwujudan sinergitas antara akademisi dengan masyarakat petani durian.

Disampaikan oleh Pj Bupati Jombang bahwa Proses Sambung Dini Durian Bido Wonosalam telah dilaksanakan sejak bulan Februari tahun 2024 dengan melibatkan mahasiswa UWK sebagai upaya pelestarian komoditas unggulan Kabupaten Jombang.

Harapannya, dengan dilaksanakannya upaya perbanyakan sambung dini durian Bido Wonosalam, dapat meningkatkan produksi durian bido serta durian bido digemari masyarakat luas, tidak hanya di lingkup Kecamatan Wonosalam.

“Ke depan, saya harap bukan hanya komoditas durian, tetapi masih banyak komoditas unggulan lokal Jombang yang layak untuk dikembangkan, seperti kopi excelsa, jambu gondangmanis, tembakau pie, dan lain-lain”, tuturnya.

Pj Bupati Jombang mengakhiri sambutannya dengan berpantun “Giatkan Potensi Pertanian Lokal Kita, Promosikan Durian Bido Yang Khas Rasanya, Mari Kita Pecahkan Rekor Muri Bersama, Agar Durian Bido Makin Masyhur di Dunia”.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Ir. Much. Rony, MM., menyampaikan bahwa secara data statistik pada tahun 2023, potensi durian di Kabupaten Jombang mencapai 199.582 (seratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus delapan puluh dua) pohon, di antaranya Durian Wonosalam sebanyak 193.582 (seratus sembilan puluh tiga ribu lima ratus delapan puluh dua) pohon, dengan potensi panen total mencapai 114.496 (seratus empat belas ribu empat ratus sembilan puluh enam) pohon, yang menghasilkan setara dengan 59.495 (lima puluh sembilan ribu empat ratus sembilan puluh lima) kwintal per tahun.

“Durian yang dikembangkan sebagai unggulan lokal Wonosalam yaitu Durian Bido, yang telah didaftarkan sebagai varietas unggul Kabupaten Jombang. Hal ini tertera pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 340/KPTS/SR.120/5/2006 tentang Pelepasan Durian Bido Wonosalam sebagai varietas unggul, pada tanggal 4 Mei 2006”, jelasnya.

“Pelepasan varietas ini adalah pengakuan pemerintah terhadap suatu varietas hasil pemuliaan di dalam negeri atau introduksi dari luar negeri yang menyatakan bahwa varietas tersebut merupakan varietas unggul yang dapat diedarkan”, tuturnya.

Dalam rangka mengembangkan populasi durian Bido Wonosalam, sejak tahun 2012 telah dilaksanakan Topworking Durian sebanyak 10.577 (sepuluh ribu lima ratus tujuh puluh tujuh) pohon yang didukung oleh komunitas pegiat durian, tim Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wonosalam, dan Asosiasi Komoditas (Askom) Wonosalam.

“Dan harapannya dengan kegiatan kolaborasi ini, bibit durian Bido yang legend ini dirawat dengan baik, tumbuh dengan baik, dan dikawal terus proses penyebarannya”, pungkas Ir. Much. Rony, MM., Kadis Pertanian Kabupaten Jombang yang juga alumni UWK.

Perlu diketahui bahwa Teknik Topworking adalah menyambung atau okulasi batang bawah tanaman dengan entres baru dari bibit yang berkualitas unggul. Dengan begitu, pohon durian yang ada tidak perlu ditebang untuk digantikan dengan pohon baru.

Dibagian akhir kegiatan ini Perwakilan dari MURI Sri Widayati menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang sinergi UWK Surabaya dan Yayasan Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak di Kecamatan Bareng berhasil memecahkan rekor spektakuler Sambung Dini Durian Lokal Bido Wonosalam Terbanyak 2024, dan secara resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia rekor ke 11.649.

“Semoga dengan melimpahnya bibit durian Bido Kabupaten Jombang tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga dikancah dunia”, tutup Sri Widayati dan dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan rekor Muri.

Piagam penghargaan dianugerahkan kepada Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, yang diterima oleh Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir Nugrahini M.Si. Pemerintah Kabupaten Jombang, diterima langsung oleh Pj Bupati Jombang Sugiat dan dari Pondok Pesantren Bakti Bapak Emak Jombang diterimakan kepada Sumrambah S.P., MAP atas Rekor Pemrakarsa dan Penyelenggara Sambung Dini Durian Lokal Bido Terbanyak 2024. *ryan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours