Jombang – suaraharianpagi.id
Disela kesibukannya yang begitu padat, Pj. Bupati Jombang Sugiat S.Sos.,M.Psi.,T., tetap bersemangat untuk bertemu pecinta kopi di Sunny Cafe Desa Sengon, Kecamatan Jombang pada Sabtu (25/05) malam.
Banyak pihak yang mendukung dan hadir dalam acara Ngobati Embek Ngowos (Ngobrol Bareng Bupati Enake Ambek Ngopi Wonosalam) alias Ngobati Goes to Cafe, antara lain Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Jombang, Camat, Kepala Desa, Berkopipora, Pengurus asosiasi Kopi Wonosalam dan Asosiasi Kedai/Cafe Kabupaten Jombang membaur bersama pecinta kopi.
Pj Bupati asli putra daerah asal Dusun Kalongan Desa Japanan Kecamatan Gudo ini menjelaskan, Ngobati Goes to Cafe dilaksanakan setiap malam minggu di beberapa cafe. Setiap cafe yang terpilih menyediakan 100 cup gratis kopi Wonosalam bagi pengunjung yang datang.
Adapun minggu ini cafe yang terpilih antara lain Babe di Sumobito, Kahwa di Peterongan, Omah Owa di Jombang, Lembah Winden di Wonosalam dan Sunny Cafe di Jombang.
Sejarah lahirnya Ngobati Goes to Cafe muncul dari keresahan Pj Bupati Jombang terkait cara membuat warga bangga produk lokal, salah satunya Kopi Wonosalam. Akhirnya tercetuslah inisiatif untuk mengadakan acara ngopi Wonosalam bersama generasi muda di cafe-cafe.
Inisiatif seperti ini sangat penting untuk menciptakan ruang diskusi dan bertukar pikiran di antara masyarakat, khususnya generasi muda.
“Ada masukan dari warga, ‘programnya Pak Bupati baru pada sektor hilirnya’. Saya sampaikan, ini tidak hanya sekedar ngopi-ngopi saja dan nanti selesai, no!, pasti akan ada kelanjutannya,” jelas Pj Bupati.
Sugiat Pj Bupati Jombang yang masih aktif menjadi Kabinda Sulawesi Barat ini menegaskan, nantinya akan ditindaklanjuti terkait proses produksi Kopi Wonosalam dari hulu hingga hilir. Misalnya, pertanian model konvensional yang masih diterapkan petani Kopi Wonosalam akan dikembangkan sesuai dengan pertanian modern. Yang pasti, Pj Bupati memastikan proses hulu produksi Kopi Wonosalam juga diperhatikan oleh Pemkab Jombang.
“Ini sudah ditindak lanjuti Dinas Pertanian, nanti di Wonosalam misalnya butuh pengolahan pasca panen, butuh bibitnya, pupuknya, dan sebagainya,” pungkasnya.
“Sekali lagi, ini kopi kita dan kita sudah mulai maka jangan berhenti disini. Dan Alhamdulillah apakah karena program ini atau bukan, di pameran Grand City Surabaya (Bursa Pariwisata Jatim 2024) kopi Wonosalam diberi tempat (stand) tersendiri ,” tambahnya.
Pj Bupati menyampaikan, Berkopipora tidak perlu khawatir bahwa program ini hanya sampai ngopi-ngopi saja. Seperti yang selalu ia tegaskan, membangun Jombang harus bersama-sama, termasuk bersama Berkopipora. Maka Pj Bupati membuka pintu lebar terhadap masukan warga, khususnya anak-anak muda pecinta kopi.
Pj Bupati berharap acara ini berdampak positif terhadap pengenalan Kopi Wonosalam secara lebih luas. Selain itu harapannya gerakan bangga produk lokal ini berkontribusi dalam peningkatan perekonomian warga dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tidak sekadar hadir ngopi, Pj Bupati Sugiat tiba tiba mendadak barista, dengan memakai apron, bak barista profesional turun langsung mencoba hal baru yakni teknik mixologi meracik minuman berbahan kopi ekselsa dan beberapa syrup yang salah satu sirupnya buatan arek Jombang. Terlihat asyik mendapat pengalaman baru, menyeduh kopi ternyata bermacam-macam cara membuat olahan kopi Wonosalam yang mempunyai cita rasa luar biasa bersama para barista profesional. Tunggu Ngobati Goes to Cafe selanjutnya, sambil berdiskusi untuk kemajuan Jombang. *ryan
+ There are no comments
Add yours