
Foto : Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko serahkan dokumen pada Bupati Gus Barra
Kabupaten Mojokerto – suaraharianpagi.id
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto menggelar serah terima jabatan (sertijab) Bupati dan Wakil Bupati di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Graha Whicesa, Rabu (5/3) siang.
Acara ini menandai peralihan kepemimpinan kepada Muhammad Al Barra sebagai Bupati Mojokerto periode 2025–2030.
Seremoni sertijab ditandai dengan penandatanganan dokumen oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, yang bertindak atas nama bupati sebelumnya.
Dalam pidato perdananya sebagai bupati, Muhammad Al Barra atau Gus Barra menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program strategis. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan DPRD dalam mewujudkan visi pembangunan Mojokerto.
“Proses demokrasi dalam Pilkada telah memberikan banyak pelajaran bagi kita. Justru, perbedaan yang ada harus menjadi kekuatan untuk bersama-sama membangun Mojokerto yang lebih maju,” ujarnya.
Sebagai bagian dari visi Catur Abhipraya Mubarok, Gus Barra mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil, dan sejahtera.
Di bidang kesehatan, Gus Barra menyoroti peningkatan cakupan kepesertaan BPJS. Saat ini, 98,80% atau sekitar 1.139.061 jiwa di Kabupaten Mojokerto telah terdaftar sebagai peserta BPJS, namun hanya 73,83% yang aktif.
“Kami berharap DPRD mendukung pengalokasian anggaran dalam perubahan APBD 2025 guna mengaktifkan kembali kepesertaan BPJS yang nonaktif,” tuturnya.
Sementara itu, di sektor pendidikan, ia berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak serta meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah menaikkan insentif guru TPQ menjadi Rp1,2 juta per tahun melalui P-APBD 2025.
Gus Barra juga menyoroti pentingnya rehabilitasi pasca-bencana, termasuk pemulihan infrastruktur dan perumahan warga terdampak. Selain itu, ia berencana meningkatkan koordinasi untuk mengatasi banjir dan krisis air bersih di sejumlah wilayah.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi pelayanan publik, ia memperkenalkan inovasi Desa Digital Service (DediSer), yang memungkinkan administrasi desa dilakukan secara daring.
“Dengan DediSer, aparatur desa bisa bekerja lebih fleksibel tanpa harus selalu berada di kantor,” jelasnya.
Menutup pidatonya, Gus Barra menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur dan seluruh pihak yang hadir dalam sertijab. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung program strategis pemerintah pusat dan provinsi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pentingnya sinkronisasi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto dengan RPJMD provinsi dan nasional.
“RPJMD kabupaten/kota harus selaras dengan provinsi dan nasional. Oleh karena itu, evaluasi dari Pemprov Jatim sangat diperlukan untuk memastikan keselarasan ini,” ujarnya.
Khofifah juga menyoroti pentingnya sinkronisasi program prioritas atau quick win antara berbagai tingkat pemerintahan.

“Di tingkat nasional ada Asta Cita, di provinsi ada Nawa Bhakti Satya, dan di kabupaten/kota juga harus memiliki program sejalan. Misalnya, program MBG sebagai quick win pertama harus dipetakan dengan lebih terstruktur,” jelasnya.
Gubernur Jawa Timur berharap kepemimpinan Muhammad Al Barra dan Muhammad Rizal Octavian membawa keberkahan bagi Mojokerto.
“Semoga kepemimpinan yang amanah ini bisa menjadikan Mojokerto lebih maju, makmur, dan sejahtera,” pungkasnya.
Acara sertijab ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, jajaran Forkopimda, pimpinan dan anggota DPRD, kepala OPD, serta camat se-Kabupaten Mojokerto. *ds