
Foto: Pj gubernur jatim dan pj wali kota Mojokerto usai takziah ke rumah duka korban tenggelam di pantai Drini Gunungkidul, Rifky Yudha Pratama.(Suaraharianpagi.id/red)
Mojokerto – suaraharianpagi.id
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, A.K.S., M.A.P., melakukan kunjungan ke rumah duka korban tragedi tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, pada Kamis (30/1/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia memberikan santunan serta dukungan moral kepada keluarga korban.
Adhy Karyono hadir didampingi sejumlah pejabat, termasuk anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai NasDem, H. Suwandy Firdaus, S.E., S.H., Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, S.STP., M.Si., Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ery Purwanti, serta Kepala Pengadilan Negeri Mojokerto, Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja, S.H., M.H.
Rombongan pertama kali mendatangi rumah duka Rifky Yudha Pratama di Suam Regency, Mojokerto, kemudian berlanjut ke rumah Malven Yusuf Ad Dhuqah di Gang Al-Azhar, Lingkungan Balongrawe, Kedundung, Magersari.
Setelah itu, mereka menuju rumah Alfian Aditya Pratama di Jalan Flamboyan, Wates, dan terakhir ke rumah Bayhaki Fatqiyansah di Penompo, Mlirip, Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Kecelakaan ini terjadi pada Selasa (28/1) pagi, ketika 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto mengikuti kegiatan Outing Class di Pantai Drini. Ombak besar menyeret para siswa, menyebabkan empat di antaranya meninggal dunia, sementara sembilan lainnya berhasil selamat.
Menanggapi tragedi tersebut, Adhy Karyono menegaskan bahwa pemerintah akan mengevaluasi kegiatan pembelajaran di luar sekolah, seperti Outing Class dan studi tour, untuk memastikan keselamatan siswa.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh. Setiap sekolah wajib memastikan adanya pendampingan dan pengawasan yang ketat saat mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah,” ujarnya saat di rumah duka Rifky Yudha Pratama.
Ia juga mengimbau seluruh sekolah di Jawa Timur agar lebih memperhatikan aspek keamanan dalam merancang kegiatan luar ruangan, terutama yang berpotensi berisiko tinggi.
“Keamanan harus menjadi prioritas utama. Setiap kegiatan di luar sekolah harus dirancang dengan matang, termasuk mempertimbangkan kondisi cuaca, jadwal, serta kesiapan fisik siswa,” tegasnya.
Kunjungan Pj Gubernur ini menjadi wujud perhatian pemerintah terhadap keluarga korban sekaligus bentuk evaluasi bagi seluruh pihak terkait. Adhy Karyono berharap tragedi ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh kepala sekolah di Jawa Timur.
“Tragedi ini harus menjadi pelajaran bersama, tidak hanya bagi Kota Mojokerto, tetapi juga bagi seluruh daerah di Jawa Timur. Sekolah perlu lebih ketat dalam mengawasi dan merancang kegiatan luar ruangan agar tidak ada lagi kejadian serupa,” pungkasnya.*red