
Mojokerto Kota – suaraharianpagi.id
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Drs. H.A. Muhaimin Iskandar, M.Si., menghadiri kegiatan sinergi program pemberdayaan ekonomi di Gedung Olahraga (GOR) Seni, Jalan Gajahmada, Kota Mojokerto, Kamis (16/1).
Acara bertema “Pemberdayaan Temu Inspirasi Lokal Melalui PNM Mekar” ini menjadi momentum penting dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
Hadir dalam acara tersebut Pj Wali Kota Mojokerto, Danrem 082/CPYJ, Dandim 0815, Kapolres, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi, Direktur Utama BRI, serta 1.200 nasabah Mekar dari Mojokerto dan sekitarnya.
Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat 2,6 juta nasabah aktif di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,7 juta nasabah Mekar telah naik kelas ke layanan keuangan BRI dan Pegadaian.
“Saat ini, 21,7 juta perempuan Indonesia telah berperan aktif mendukung ekonomi keluarganya. Mereka secara tidak langsung juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional,” ujar Arief.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui “Ultra Mikro Holding” yang mengintegrasikan PNM, Pegadaian, dan BRI. Program ini mencakup Kredit Usaha Rakyat (KUR), agen BRI-Link, hingga program Brillian yang fokus pada pembinaan desa mandiri.
“Hingga kini, program Mekar telah menyalurkan dana sebesar Rp68,23 triliun sejak 2015, dengan kontribusi Rp12,18 triliun di Jawa Timur untuk mendukung 890 ribu kelompok usaha,” jelas Kartika.
Dalam sambutannya, Cak Imin menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat pra-sejahtera agar dapat bertransformasi menjadi masyarakat mandiri. Ia menegaskan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kita ingin pemberdayaan ekonomi ini tidak hanya membantu secara sosial, tetapi juga mengangkat masyarakat ke level yang lebih mandiri. Jika model seperti ini diperbanyak, dari 100 juta orang bisa mencapai 150 juta orang yang diberdayakan,” kata Cak Imin.
Ia juga menyoroti pentingnya pendampingan oleh pemerintah untuk memastikan keberhasilan program pemberdayaan ini. “Pemerintah harus memiliki visi pemberdayaan yang kuat untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat,” tutupnya.
Acara ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dalam mendukung pemberdayaan ekonomi ultra mikro, dengan harapan meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi di tingkat akar rumput. *ds